Berbagi Ilmu dan Cerita

Kamis, 16 Februari 2017

Seperti Para KORUPTOR

08.30 Posted by Faith, Hope and Love No comments
contoh koruptor di Banten
Siapa yang mau dijuluki koruptor? Untuk orang-orang seperti kita pasti ogah menyandang gelar menjijikan itu. Gelar yang bisa dianggap najis mugholadoh itu tidak akan bersih jika dibasuh 7 samudra sekalipun. Bahkan kenajisanya mungkin akan menular kepada anak dan cucu kita. Nauzubillah, jangan sampai.
Tetapi mengapa gelar itu begitu kotor? Apakah benar sekotor itu? Atau, mungkinkah itu terlalu hiperbola? Toh nyatanya orang orang yang mendapatkan gelar itu masih bisa dipilih menjadi pejabat lagi. Hukuman yang diterima pun seperti pindah kamar tidur.  kamarnya tak kalah mewah dengan yang dimiliki dirumah. berbagai fasilitas lainya bisa didapat dengan mudah. Serta dendanyapun lebih kecil dari keuntungan yang didapat.
Ya pada akhirnya mereka bisa menikmati kemewahan yang tiada tara. Main keluar negri. Belanja sana belanja sini. Koleksi mobil mobil mewah. Berganti pasangan yang cantik cantik dan bohay dan Makan makanan yang serba mewah. Boleh jadi menjadi koruptor dinegri yang makmur ini sangatlah indah.
Tapi apakah benar seindah itu? Tidak! tidak seindah itu. Ketika daerah Lebak Banten seorang anak SD harus bersekolah melalui jarak yang begitu jauh, melaui berbagai macam rintangan. Seperti lumpur, jalan menanjak dan menurun serta jembatan Indiana Jones yang menantang. berseragam kumal dan tidak bersepatu anak itu melewatinya satu persatu. senyum yang meremehkan si anak SD menganggap rintangan itu kurang menantang. Sesampainya di sekolah harus bertaruh nyawa dengan sekolah yang hampir ambruk. Sekali lagi si anak SD itu tak menunjukan rasa takut. Tetap ceria bercanda dengan kawan kawanya. Ketika pulang harus menahan lapar berbagi nasi aking dengan adiknya yang kurus kering. Dan mendapati sang bapak menganggur diteras rumah bersama ibu yang sedang sakit. Sudah lama tak diobati karena biaya pengobatan terlampau mahal. Tapi masih dalam kehangatan keluarga duduk diteras rumah.
bocah SD itu  nomor 3 dari belakang

Apakah seburuk itu nasip si anak sekolah tadi? Tentunya tidak. Anak tadi masih memiliki kehangatan keluarga yang dipenuhi oleh cinta dan ketulusan. Ibunya yang penuh kasih sayang, bapaknya yang pantang menyerah dan adiknya yang selalu rewel. Juga teman temanya yang hidup dalam kepolosan, tetangga yang saling tolong menolong. Penuh perhatian dan kerukunan. Tidak mengenal serakah, iri, dengki dan benci.
Mungkin sangat berbeda dengan nasip para kruptor yang harus selalu berpikiran licik mengumpulkan harta kekayaan. Tak pandang saudara sendiri siapapun kamu akan aku singkirkan demi kekuasaan dan warisan. Berteman tanpa ketulusan hanya mengenal aku dan hartaku. Sebagai pemuas perut dan kelaminku. Yang lainya adalah sapi perahan.

Mungkin benar kata kawan-kawan slank, “hidup sederhana tak punya apa apa tapi banyak cinta. Bermewah mewahan  punya segala sengsara seperti para koruptor”. Jadi mari bersederhana menjadi apaadanya. Saling mencintai dan menyayangi. Agar kita jauh dari sikap para koruptor. 

0 komentar:

Posting Komentar